Rabu, 09 Juli 2014

Katakan Tidak pada Golput dan Capres Cawapres 2014

Apa itu yang disebut dengan golput? Berdasarkan sejarahnya, golput merupakan singkatan dari golongan putih yang mana dalam istilah politik di Indonesia golput itu sendiri berawal dari gerakan protes dari para mahasiswa dan pemuda untuk memprotes pelaksanaan Pemilu pada tahun 1971 yang merupakan Pemilu pertama di era Orde Baru. Kala itu pesertanya hanya terdiri dari 10 partai politik, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Pemilu pada tahun 1955 yang diikuti oleh 172 partai politik. Tokoh yang terkenal memimpin gerakan ini adalah Arief Budiman. Namun, pencetus istilah “Golput” ini sendiri adalah Imam Waluyo. Mengapa memakai istilah “putih”? Karena gerakan ini menganjurkan agar mencoblos bagian putih di kertas atau surat suara di luar gambar parpol peserta Pemilu bagi yang datang ke bilik suara. Sampai dengan sekarangpun masih selalu ada saja beberapa orang yang lebih memilih golput daripada harus menyumbangkan suaranya kepada orang yang salah. Hal itu disebabkan karena faktor kurangnya pengetahuan mengenai dunia politik, kurangnya pemahaman mengenai visi dan misi dari suatu partai atau calon pemimpin, dan kurangnya pengetahuan mengenai calon pemimpin yang ada. Alasan lain selain itu adalah berdasarkan pengalaman yang ada yakni para calon pemimpin yang hanya terlalu banyak dan rajin mengumbar janji saja, dan ketika sudah terpilih menjadi pemimpin nanti bukti nyatanya tidak sesuai dengan yang dijanjikan, bahkan hampir tidak ada. Dengan golput, berarti kita sudah kehilangan hak kita untuk memilih calon pemimpin yang nantinya akan menjadi penyalur aspirasi kita dan dengan golput pulalah berarti dana atau anggaran pemilu dari pemerintah yang sudah dikeluarkan untuk membiayai kertas suara beserta perlengkapannya menjadi sia-sia karena banyak yang tidak terpakai.

CAPRES CAWAPRES 2014

Menjelang Pemilu Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2014 nanti, terdapat dua pilihan yang ada, yaitu pasangan nomor urut 1 adalah Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, dan pasangan nomor urut 2 adalah Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Menjelang diselenggarakannya pemilu nanti, sudah terlebih dahulu diadakan acara-acara debat antara kedua pasangan capres dan cawapres tersebut mengenai visi dan misi serta kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan nanti ketika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Selama debat berlangsung sejauh ini sudah beberapa sesi yang sudah dilewati kedua pasangan capres dan cawapres tersebut. Sejauh ini pula saya bisa memberikan pendapat saya mengenai kelebihan dan kekurangan dari kedua pasangan tersebut. Mulai dari pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto adalah sosok yang tegas dan berani, serta didukung dengan penampilannya yang berwibawa dan juga memiliki visi dan misi yang jelas. Banyak dari Warga Negara Indonesia yang sangat mengharapkan memiliki pemimpin yang berani dan tegas. Di sisi lain pada pasangan urut nomor 2, sosok Joko Widodo sudah sangat dikenal oleh banyak orang dengan gaya blusukannya yang khas dan merakyat. Selain itu, dirinya juga sudah sangat berpengalaman di pemerintahan, yaitu pernah menjadi Walikota Solo dan Gubernur Jakarta. Memiliki pemimpin yang merakyat dan bepengalaman adalah impian dari masyarakat Indonesia.

0 komentar:

©MISTIN HERAWATI - Powered ByBlogger Thanks to Blogger Templates | punta cana dominican republic